Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, Laksanakan Boyongan Ndalem Keprabon, Tandai Awal Pengabdian yang Lebih Besar

Tulungagung, Redaksi7.com - Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, bersama keluarga, melaksanakan prosesi adat Jawa yang penuh makna, yaitu Boyongan Ndalem Keprabon, pada Jumat malam, 7 Maret 2025. Acara yang sakral ini berlangsung di Desa Gondang, Kecamatan Bandung, dengan iringan musik Sanan Kadang dan dukungan masyarakat sekitar. Seluruh peserta acara mengenakan busana adat Jawa yang anggun, menyertai Bupati dan keluarga menuju Pendopo Kongso Arum Kusumaning Bongso, yang akan menjadi tempat mereka mengabdi untuk rakyat Tulungagung.

Pendopo yang teduh menjadi saksi awal bagi amanah besar yang diemban oleh Bupati, sebagai simbol pengabdian bagi seluruh masyarakat Tulungagung. Dalam prosesi ini, setiap langkah Bupati Gatut Sunu menyusuri harmoni gending Jawa, yang menggambarkan filosofi mendalam tentang pengabdian dan tanggung jawab. Perlengkapan keluarga yang sederhana, seperti bantal, guling, dan barang-barang lainnya, turut diarak sebagai simbol perpindahan fisik yang disertai dengan keikhlasan dan tanggung jawab batiniah dalam menjalankan tugas kepemimpinan.
Acara Boyongan Ndalem Keprabon ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Wakil Bupati Tulungagung Ahmad Baharudin, Sekretaris Daerah Tri Hariadi, serta para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Tulungagung. Selain itu, acara tersebut juga dihadiri oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pelaku bisnis setempat, yang semua mengenakan busana batik lengan panjang, menggambarkan kesatuan dan keharmonisan dalam suasana acara.

Bupati Gatut Sunu dalam pidatonya menyampaikan bahwa Boyongan bukan sekadar perpindahan tempat tinggal, tetapi merupakan sebuah transisi yang melambangkan dedikasi yang lebih besar untuk pengabdian kepada masyarakat. Ia mengungkapkan, Boyongan Ndalem Keprabon adalah simbol pengabdian yang lebih dalam, bukan hanya sebagai rumah dinas, melainkan rumah rakyat, tempat di mana kebersamaan dan gagasan untuk kemajuan Tulungagung berpadu.

"Saya meminta maaf jika dalam pelayanan saya selama ini ada kekurangan, dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya acara ini," ucap Bupati Gatut Sunu. Ia juga berharap agar acara ini semakin mempererat silaturahmi dan membawa berkah untuk seluruh masyarakat Tulungagung dalam mewujudkan visi kabupaten yang sejahtera dan maju.

Acara ini ditutup dengan tasyakuran, doa bersama, dan kembul bujono yang penuh kehangatan, semakin menguatkan rasa persaudaraan dan kebersamaan di antara seluruh undangan yang hadir. Prosesi ini menjadi simbol kuat dari nilai-nilai harmoni tradisi Jawa, gotong royong, dan keseimbangan lahir batin yang menjadi dasar dalam setiap langkah kepemimpinan Bupati Tulungagung ke depan. (Ania)

Posting Komentar

0 Komentar